Diantara para pengubah qoshidah yang dikenal di dunia Islam,Imam Al Bushiri menempati posisi tersendiri. Qoshidahnya Al Burdah merupakan syair yang sangat termasyur dan di kenal secara luas di berbagai belahan dunia.Dalam banyak majelis potongan2 bait qoshidah tersebut sering kali di baca.Selain AL Burdah, banyak lagi karya Imam Al Bushiri,salah satunya yang cukup dikenal adalah Shalawat Mudhoriyah.Beberapa kitab tentang wirid-wirid dan dzikir-dzikir memuat shalawat ini.

Syaikh Muhammad bin Sa'id Al Bushiri Al Mishri adalah seorang ulama yang alim dan mengamalkan ilmunya, seorang yang sholeh dan hanyut dalam lautan cinta kepada ALLAH SWT dan Rasulullah. Beliau berasal dari sebuah suku yang dikenal dengan sebutan Bani Habnun di Maghrib(Maroko).Kedua orang tuanya berasal dari sebuah kampung Bushiri,sebuah perkampungan di Mesir. Karena itulah Ia menyandang Laqad/gelar Al Bushiri di belakang namanya,meski Ia sendiri lahir di kampung Dallas,hari selasa awal Syawwal 608H. 


Sejak muda beliau belajar kepada Ulama2 besar zamannya,seperti Syaikh Abu Hibban dan Syaikh Abu AL Fath bin Sayyidina Al Yanuri(pengarang kitab sejarah Rasulullah yang berjudul UYUN AL ATSAR FI SIRAH SAYYID AL BASYAR). Imam Bushiri mengaji kepada Syaikh Al 'izbin Jama'ah Al Kinani,seorang qadhi dinegeri Mesir.Salah satu bidang ilmu yg sangat digemari adalah ilmu sastra.Beliau juga pernah belajar secara khusus kepada seorang Imam Besar,Imam Abu Al-'Abbas Al-Mursi yang dikenal sebagai seorang sufi besar dan waliyullah dikota Iskandariyah.Dibawah bimbingannya beliau menempuh jalan sufistis hingga memperoleh cahaya kewalian dan menjadi seorang pakar tasawuf.


SHALAWAT MUDHORIYAH


Imam Bushiri telah banyak mengubah syair,sebagian diantaranya telah di cetak.Dan yang paling cukup dikenal adalah qashidah Burdah yang disambut baik oleh para ahli syair ulung dari Maghribi sampai ketanah air kita. Dan selain Al Burdah,masih ada Shalawat Mudhoriyah.Shalawat ini salah satu syair karya Imam AL Bushiri yang sangat besar keutamaanya.Dinamakan Mudhoriyah karena salah satu Datuk Nabi Muhammad yang bernama Mudhor.


Salah satu keistimewaan shalawat ini disebutkan dalam kitab Bughya Ahl Al-'ibadah wa Al Aurad Syar Ratib Qutb Zamanih Al-Haddad karya Al Habib Alwi bin Ahmad Al Haddad,dikisahkan
Imam Al Bushiri menyusun shalawat ini dipinggir pantai.Ketika sampai pada syair no.34 yang berbunyi'"Tsummash-sholatu'alal-mukhtarima thala'at,syamsun-nahari wa ma qad sya'sya'al qamaru",tiba-tiba dari tengah laut datang seorang laki-laki yang berlari diatas air menghampiri beliau sambil berdiri dihadapannya sambil berkata"Cukup,akhirilah shalawatmu sampai bait ini,karena kamu telah mebuat lelah para malaikat yang mencatat keutamaan pahala shalawat ini. Imam Bushiri pun segera menutup shalawatnya dengan permohonan ridho Allah untuk keluarga Rasulullah dan para Sahabatnya.


Imam Bushiri menghembuskan nafas terakhir dikota Iskandariyah,Mesir, pada tahun 696 H atau 1296.Beliau dimakamkan disamping sebuah masjid besar yang bersambung dengan makamnya,tak jauh dari masjid dan makam sang guru,Syaikh Imam Abu Al Abbas Al Mursi.

Posting Komentar